RAHASIA DI BALIK GERAKAN SHALAT
oleh Kiagus Hasan Ma'ruf pada 29 November 2011 pukul 15:57 ·
Bismillah wasalamu'alaykum ....
Suatu
ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas
menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi
dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam
masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.
Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, "Sahabatku, engkau tadi belum shalat!" Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW.
Ia
pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti
sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW
tersenyum melihat "gaya" shalat seperti itu.
Setelah
melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi
Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat."
Lagi-lagi
orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai
aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah
Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya shalat yang sama.
Namun
seperti "biasanya", Rasulullah SAW menyuruh orang itu mengulangi
shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah,
demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa
melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi.
Karena itu, ajarilah aku!" "Sahabatku," kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, "Jika
engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian
bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling
mudah.
Lalu, rukuklah dengan tenang
(thumaninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu,
sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan
tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu."
Kisah
dari Mahmud bin Rabi Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam
Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekadar
"benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah,
tenang, dan khusyuk.
Kekhusukan ruhani akan sulit
tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan
cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan
sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak
sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal.
Bila
hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah
perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat
beralasan bila Rasulullah SAW mengganggap "tidak shalat" orang yang
melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah).
HIKMAH GERAKAN SHALAT
Sebelum
menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga aspek
"olah rohani" yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau "jalinan
komunikasi" antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun
mengandung banyak keajaiban.
Setiap gerakan shalat yang
dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi
kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar,
tumaninah serta istikamah (konsisten dilakukan).
Dalam
buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa
gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem
keringat dan sistem pemanas tubuh.
Selain itu juga
membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif
dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan
tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh
(arteri jantung).
Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal. "Jika
engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah." Saat
takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga
sejajar dengan bahu-bahunya
(HR Bukhari dari Abdullah bin Umar).
Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk. Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud.
Apa maknanya?
Pada
saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka
dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di
lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh,
membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
"Rukuklah dengan tenang (tumaninah)."
Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut
(HR Bukhari dari Saad bin Abi Waqqash).
Apa maknanya?
Rukuk
yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan
tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf
sentral manusia) beserta aliran darahnya.
Rukuk
pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di
pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang
leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya
dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat
kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.
"Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak."
Apa maknanya?
Saat
berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun
ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan
berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan
tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
"Selepas itu, sujudlah dengan tenang."
Apa maknanya?
Bila
dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran
darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga,
leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk
membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena
jantung koroner dapat diminimalisasi.
"Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang."
Apa maknanya?
Cara
duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta
syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf
di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai
jari-jari kaki.
Subhanallah!Masih ada
gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan,
termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat
adalah anugerah terindah dari Allah bagi hamba beriman. Wallaahu alam.
RAHASIA DI BALIK GERAKAN SHALAT
13 November 2009 — nambas
Ingin
tahu bagaimana tips untuk meningkatkan kecerdasan, mudah dalam proses
persalinan, menghindari nyeri sendi, mencegah gangguan prostat,
melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan organ reproduksi dan menjaga
kekencangan kulit? … dalam tulisan ini akan diugkap rahasia di balik
gerakan sholat, sehat dengan sholat ..!!. Tulisan ini kami share dari
sahabat kami di Facebook, Asti Indriyani, salah satu mahasiswa fakultas
kedokteran, Universitas Islam Indonesia, semoga bermanfaat untuk kita
semua dan dapat menjadi salah satu motivasi serta pengikat hati kita
untuk cinta dan rindu akan shalat dengan segala rahasia di baliknya.
Dan tentunya dengan didukung oleh ketulusan dan keikhlsan karena-Nya.
Apapun
bidang dan profesi Anda, tentu sehat jasmani dan rohani adalah sebuah
keniscayaan untuk mendukung dan memperoleh kebahagiaan, betul bukan?
…, dari seorang karyawan, ahli komputer, sastrawan, ahli hikmah,
pengusaha dunia maya, hingga pimpinan negara … semua ingin sehat.
Shalat adalah jalan untuk memulainya. Shalat adalah amalan ibadah yang
paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya
sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang
muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan?
Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obat bagi berbagai jenis
penyakit! Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan
salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab
salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan
manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana
pemahaman kita mengenainya?, berikut dibahas beberapa manfaat gerakan
shalat dimulai dari takbiratul ihram hingga salam, selamat membaca.
TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat:
Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot
bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah.
Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya
pada tubuh bagian atas.
RUKUK
Postur:
Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah.
Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat:
Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulangbelakang
(corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi
jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi
otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih
untuk mencegah gangguan prostat.
I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat:
Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak
berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik.
Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih
lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa
mengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar
darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan
gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki
manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
DUDUK
Postur:
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk
(tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat:
Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan
syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal
paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk
tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih
(urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens.
Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh
otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan
tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan
dan kekuatan organ-organ gerak kita.
SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi
otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala.
Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi
mempercantik diri wanita luar dan dalam.
PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya
adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah
dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi
(ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang
didalami Prof . Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat
setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud
secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak
pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala
yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya.
Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu
kecerdasan. Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard
Universitry , AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak
dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset
pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
PERINDAH POSTUR
Gerakan-gerakan
dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk
melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat
dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh
lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan
kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud,
beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi
kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya
tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat
pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot
perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi
penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih
dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan
dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi.
Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka
secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh
dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada
tempatnya kembali (fiksasi).
PERBAIKI KESUBURAN
Setelah
sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk,
yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat
akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah
perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat
tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran,
dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri
harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas
telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha
kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan
daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ
reproduksi di daerah perineum.
Yogyakarta, 14 Nopember 2009
Didokumentasikan ulang oleh : caksyam
Cikarang , 29 Nopember 2011
Didokumentasikan ulang oleh : Kgs Hasan Ma'ruf
(konsisten dilakukan).
Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa
gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem
pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik
negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi,
serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal. "Jika engkau
berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah."
Saat
takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga
sejajar dengan bahu- bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar).
Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari
rukuk.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita
mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah
dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur
keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
"Rukuklah dengan tenang (tumaninah)." Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua
telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk
yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang
berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk
pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang,
paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat
terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat
kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.
"Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak." Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan
mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang
mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf
keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
"Selepas itu, sujudlah dengan tenang." Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama,
sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke
mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan
pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
"Kemudian
bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang." Apa maknanya? Cara duduk
di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf
keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di
bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari
kaki. Subhanallah!
Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk
keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah
bagi hamba beriman. Wallaahu a'lam. (RioL )
PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia
menundukkan diri serendah rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya
sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai
kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof
Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi tingginya.
Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih
untuk
menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada
di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu
artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja
sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat
memacu kecerdasan.
Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter
berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam
setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan
sujud.
PERINDAH POSTUR
Gerakan gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk
melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat
dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh
lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud,
beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi
kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya
tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul
dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot otot perut
(rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh.
Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam
dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan
pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot
perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami
ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat
mengembalikan serta mempertahankan organ organ perut pada tempatnya
kembali (fiksasi).
PERBAIKI KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk,
yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat
akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot otot daerah
perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat
tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran,
dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus
menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak
kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada
posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum.
Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah
perineum.
AWET MUDA
Pada dasarnya,seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur,
kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara
rutin, maka sel sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun
berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh
besar
pada ke¬kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi
wajah dan leher. Yang tak kalah pen¬tingnya, gerakan ini
menghindarkanwanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya
Hafidz fathoni / 14 08 1511 / E KM III
Disyi'arkan kembali tgl 2 Muharam 1433H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar